-->

Wednesday, 19 August 2015

TUGAS ESSAY MPA EA



Pentingnya Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur Bagi Mahasiswa Ekonomi

            Kata Entrepreneur  diartikan sebagai  seseorang yang selalu membawa perubahan, inovasi, ide-ide baru dan aturan baru. Entrepreneur yaitu seeorang yang  mempunyai dan membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, serta asset yang lainnya pada suatu kombinasi yang mampu melakukan suatu perubahan/ menambahkan nilai yang lebih besar daripada nilai yang sebelumnya. Sedangkan Entrepreneurial yaitu aktifitas/ kegiatan dalam menjalankan suatu usaha atau berwirausaha. Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun bertujuan untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembangunan/ pembentukan sebuah perusahaan baru, kegiatan kewirausahaan juga merupakan kemampuan managerial yang diperlukan oleh seorang entrepreneur.
            Sebagai warga negara Indonesia, tentunya setiap dari kita, mungkin 99% dari jumlah penduduk Indonesia, memiliki mimpi untuk melihat negeri ini dapat menjadi negara maju dalam kancah dunia seperti amerika. Sejauh ini, Indonesia masih setia berada di garis negara berkembang, suatu kondisi yang telah cukup lama bertahan, salah satu hasil perjuangan bapak-bapak bangsa yang berhasil membawa Indonesia dari negara miskin yang telah lama dijajah beralih menjadi negara berkembang. Mungkin sekarang saatnya, generasi tua-muda saat ini berkolaborasi bersama untuk melanjutkan langkah tersebut demi membawa Indonesia beranjak satu tahap lebih lagi menuju kondisi sebagai negara maju.
Ada suatu pernyataan menarik yang menyatakan bahwa rata-rata negara maju harus memiliki minimal 2% pengusaha, atau yang kini marak dengan istilah entrepreneur. Dengan jumlah penduduk sekitar 230-an juta, Indonesia dapat menjadi negara maju bila memiliki minimal 4,6 juta entrepreneur.. Namun hal ini juga tak lepas dari peran masyarakat dan pemerintah agar saling membantu satu sama lain agar terciptanya kemajuan dalam dunia entrepreneur di Indonesia.
Bagaimana Amerika Serikat dapat memiliki sekian banyak pengusaha dan entrepreneur? Fakta mengatakan bahwa hampir 50% dari pengusaha tersebut mengalami kegagalan pada langkah awal mereka. Namun, mereka pantang menyerah dan senantiasa mencoba lagi. Mental inilah mungkin yang membedakan semangat entrepreneurship dalam masyarakat negara berkembang seperti Indonesia dengan masyarakat negara maju seperti Amerika Serikat.
Konsistensi dan semangat pantang menyerah, inilah yang mungkin agak berkurang pada masyarakat Indonesia saat ini. Padahal bila kita berkaca pada sejarah pembentukan bangsa ini, dominasi mentalitas yang mencuat justru semangat pantang menyerah, terutama terkait penjajahan jangka panjang yang mendera Indonesia. Kini saatnya Indonesia membangkitkan kembali mentalitas tersebut. Mungkin bila diperhitungkan jumlah penduduk Indonesia yang pernah mencoba menjadi entrepreneur jumlah mungkin bisa mendekati 2%, atau sekitar 4,6 juta, atau bahkan mungkin lebih. Namun, ternyata dari jumlah itu hanya sekitar 0,18% dari 230 juta masyarakat Indonesia yang bertahan menjadi seorang entrepreneur. Mentalitas “instantisme“, mengacu pada pola pikir untuk mendapatkan hasil nyata dalam waktu instan, inilah yang lebih dominan tampak dalam masyarakat Indonesia. Perlu dibentuk mentalitas yang lebih tangguh dan survive untuk membentuk generasi unggul yang dapat membawa Indonesia kembali melangkah maju ke tahap berikutnya yaitu Indonesia sebagai negara maju.
            Faktor lain yang juga sangat penting adalah perlunya menumbuhkan semangat jiwa entrepreneur di kalangan calon calon sarjana ekonomi Indonesia. Namun masih banyak mahasiswa yang belum memiliki jiwa entrepreneur. Hal ini disebabkan karena mereka takut untuk mencoba dan sangat takut akan kegagalan. Ada juga banyak mahasiswa yang katanya sangat ingin menjadi entrepreneur, tapi mereka tidak berani melakukan usaha, hanya mampu berbicara, hal inilah yang banyak dijumpai di sekitar kita. Dengan adanya sifat berani dalam mengambil resiko jiwa entrepreneur mahasiswa Indonesia akan berkembang.
            Namun ada juga yang sudah berani mengambil resiko namun tetap gagal, hal ini tak lain disebabkan karena kurangnya pengalaman di dunia entrepreneur. Hal ini sebabkan karena kurangnya bahan referensi akan dunia entrepreneur. Oleh sebab iu harus banyak membaca buku tentang langkah langkah yang tepat di dunia entrepreneur. Seperti membaca buku panduan, selain kita lebih yakin, kita juga menjadi lebih berani dalam mengambil keputusan dalam dunia usaha kosmetik wajah. Ketakutan kita juga akan semakin berkurang dikarenakan kita telah menguasai buku panduan kita dalam mengarungi samudera entrepreneurship.
            Terkadang ada mahasiswa yang sudah membaca buku tapi masih saja gagal di dunia entrepreneurs, hal ini disebabkan kurang praktek langsung dalam dunia entrepreneur. Praktek langsung sangat berperan penting di dalalm dunia entrepreneur, selain mengetahui respon pembeli hal ini juga dapat membantu kita untuk mengetahui permintaan pasar saat ini. Hal ini menjadi hal yang wajar jika gagal disaat pertama kali mejalankan entrepreneur. Oleh sebab itu sebagai jiwa entrepreneur tidak akan menyerah menghadapi kegagalan tersebut.
Oleh sebab itu sebagai mahasiswa harus banyak belajar dari yang sudah bertahun bertahun menggeluti dunia usaha ini. Sebagai contoh kita dapat saling berkumpul antara entrepreneur yang masuh muda dan yang sudah berpengalaman. Dengan berkumpul dengan pengusaha, maka kita akan tahu seperti apa dunia usaha yang sebenarnya, sehingga argumen-argumen yang menggejolak di dalam diri kita akan terkoreksi ketika mengetahui seperti apa dunia wirausaha yang sebenarnya.
            Terlebih mahasiswa ekonomi yang berperan sangat penting dalam memajukan dunia entrepreneur di Indonesia sekaligus penopang sistem perekonomian di Indonesia. Mahasiswa Indonesia harus dapat merubah Indonesia menjadi Negara maju beberapa tahun kelak, dengan adanya jiwa entrepreneur di dalam diri sejak mahasiswa kita harus yakin bahwa lulusan lulusan ekonomi Indonesia mampu menjadi entrepreneur hebat di dalam dan di luar negeri.
            Jiwa entrepreneur itulah yang menjadi modal masa depan kelas untuk merubah Indonesia. Jiwa yang tak pantang menyerah, jiwa yang kuat dan tidak putus asa akan kegagalan. Dapat disimpulkan bawah sangat penting sekali mempunyai jiwa entrepreneur di kalangan mahasiswa, karena hal inilah yang mampu merubah Indonesia agar menjadi Negara maju bebrapa tahun mendatang.

No comments:

Post a Comment