Pentingnya
Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur Bagi Mahasiswa Ekonomi
Kata Entrepreneur diartikan sebagai seseorang yang selalu membawa perubahan,
inovasi, ide-ide baru dan aturan baru. Entrepreneur yaitu seeorang yang mempunyai dan membawa sumber daya berupa
tenaga kerja, material, serta asset yang lainnya pada suatu kombinasi yang
mampu melakukan suatu perubahan/ menambahkan nilai yang lebih besar daripada
nilai yang sebelumnya. Sedangkan Entrepreneurial yaitu aktifitas/ kegiatan
dalam menjalankan suatu usaha atau berwirausaha. Entrepreneurship adalah jiwa
kewirausahaan yang dibangun bertujuan untuk menjembatani antara ilmu dengan
kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembangunan/ pembentukan sebuah
perusahaan baru, kegiatan kewirausahaan juga merupakan kemampuan managerial
yang diperlukan oleh seorang entrepreneur.
Sebagai warga negara Indonesia,
tentunya setiap dari kita, mungkin 99% dari jumlah penduduk Indonesia, memiliki
mimpi untuk melihat negeri ini dapat menjadi negara maju dalam kancah dunia
seperti amerika. Sejauh ini, Indonesia masih setia berada di garis negara
berkembang, suatu kondisi yang telah cukup lama bertahan, salah satu hasil
perjuangan bapak-bapak bangsa yang berhasil membawa Indonesia dari negara
miskin yang telah lama dijajah beralih menjadi negara berkembang. Mungkin
sekarang saatnya, generasi tua-muda saat ini berkolaborasi bersama untuk
melanjutkan langkah tersebut demi membawa Indonesia beranjak satu tahap lebih
lagi menuju kondisi sebagai negara maju.
Ada
suatu pernyataan menarik yang menyatakan bahwa rata-rata negara maju harus
memiliki minimal 2% pengusaha, atau yang kini marak dengan istilah
entrepreneur. Dengan jumlah penduduk sekitar 230-an juta, Indonesia dapat
menjadi negara maju bila memiliki minimal 4,6 juta entrepreneur.. Namun hal ini
juga tak lepas dari peran masyarakat dan pemerintah agar saling membantu satu
sama lain agar terciptanya kemajuan dalam dunia entrepreneur di Indonesia.
Bagaimana
Amerika Serikat dapat memiliki sekian banyak pengusaha dan entrepreneur? Fakta
mengatakan bahwa hampir 50% dari pengusaha tersebut mengalami kegagalan pada
langkah awal mereka. Namun, mereka pantang menyerah dan senantiasa mencoba
lagi. Mental inilah mungkin yang membedakan semangat entrepreneurship dalam
masyarakat negara berkembang seperti Indonesia dengan masyarakat negara maju
seperti Amerika Serikat.
Konsistensi
dan semangat pantang menyerah, inilah yang mungkin agak berkurang pada
masyarakat Indonesia saat ini. Padahal bila kita berkaca pada sejarah
pembentukan bangsa ini, dominasi mentalitas yang mencuat justru semangat
pantang menyerah, terutama terkait penjajahan jangka panjang yang mendera
Indonesia. Kini saatnya Indonesia membangkitkan kembali mentalitas tersebut.
Mungkin bila diperhitungkan jumlah penduduk Indonesia yang pernah mencoba
menjadi entrepreneur jumlah mungkin bisa mendekati 2%, atau sekitar 4,6 juta,
atau bahkan mungkin lebih. Namun, ternyata dari jumlah itu hanya sekitar 0,18%
dari 230 juta masyarakat Indonesia yang bertahan menjadi seorang entrepreneur.
Mentalitas “instantisme“, mengacu pada pola pikir untuk mendapatkan hasil nyata
dalam waktu instan, inilah yang lebih dominan tampak dalam masyarakat
Indonesia. Perlu dibentuk mentalitas yang lebih tangguh dan survive untuk
membentuk generasi unggul yang dapat membawa Indonesia kembali melangkah maju
ke tahap berikutnya yaitu Indonesia sebagai negara maju.
Faktor lain yang juga sangat penting
adalah perlunya menumbuhkan semangat jiwa entrepreneur di kalangan calon calon
sarjana ekonomi Indonesia. Namun masih banyak mahasiswa yang belum memiliki
jiwa entrepreneur. Hal ini disebabkan karena mereka takut untuk mencoba dan
sangat takut akan kegagalan. Ada juga banyak mahasiswa yang katanya sangat
ingin menjadi entrepreneur, tapi mereka tidak berani melakukan usaha, hanya
mampu berbicara, hal inilah yang banyak dijumpai di sekitar kita. Dengan adanya
sifat berani dalam mengambil resiko jiwa entrepreneur mahasiswa Indonesia akan
berkembang.
Namun ada juga yang sudah berani
mengambil resiko namun tetap gagal, hal ini tak lain disebabkan karena
kurangnya pengalaman di dunia entrepreneur. Hal ini sebabkan karena kurangnya
bahan referensi akan dunia entrepreneur. Oleh sebab iu harus banyak membaca
buku tentang langkah langkah yang tepat di dunia entrepreneur. Seperti membaca
buku panduan, selain kita lebih yakin, kita juga menjadi lebih berani dalam
mengambil keputusan dalam dunia usaha kosmetik wajah. Ketakutan kita juga akan
semakin berkurang dikarenakan kita telah menguasai buku panduan kita dalam
mengarungi samudera entrepreneurship.
Terkadang ada mahasiswa yang sudah
membaca buku tapi masih saja gagal di dunia entrepreneurs, hal ini disebabkan
kurang praktek langsung dalam dunia entrepreneur. Praktek langsung sangat
berperan penting di dalalm dunia entrepreneur, selain mengetahui respon pembeli
hal ini juga dapat membantu kita untuk mengetahui permintaan pasar saat ini.
Hal ini menjadi hal yang wajar jika gagal disaat pertama kali mejalankan
entrepreneur. Oleh sebab itu sebagai jiwa entrepreneur tidak akan menyerah
menghadapi kegagalan tersebut.
Oleh
sebab itu sebagai mahasiswa harus banyak belajar dari yang sudah bertahun
bertahun menggeluti dunia usaha ini. Sebagai contoh kita dapat saling berkumpul
antara entrepreneur yang masuh muda dan yang sudah berpengalaman. Dengan
berkumpul dengan pengusaha, maka kita akan tahu seperti apa dunia usaha yang
sebenarnya, sehingga argumen-argumen yang menggejolak di dalam diri kita akan
terkoreksi ketika mengetahui seperti apa dunia wirausaha yang sebenarnya.
Terlebih mahasiswa ekonomi yang
berperan sangat penting dalam memajukan dunia entrepreneur di Indonesia
sekaligus penopang sistem perekonomian di Indonesia. Mahasiswa Indonesia harus
dapat merubah Indonesia menjadi Negara maju beberapa tahun kelak, dengan adanya
jiwa entrepreneur di dalam diri sejak mahasiswa kita harus yakin bahwa lulusan
lulusan ekonomi Indonesia mampu menjadi entrepreneur hebat di dalam dan di luar
negeri.
Jiwa entrepreneur itulah yang
menjadi modal masa depan kelas untuk merubah Indonesia. Jiwa yang tak pantang
menyerah, jiwa yang kuat dan tidak putus asa akan kegagalan. Dapat disimpulkan
bawah sangat penting sekali mempunyai jiwa entrepreneur di kalangan mahasiswa,
karena hal inilah yang mampu merubah Indonesia agar menjadi Negara maju bebrapa
tahun mendatang.
No comments:
Post a Comment